Taman Kusuma Wicitra memiliki sejarah panjang sebelum menjadi Aloon-Aloon Tulungagung seperti yang dikenal saat ini.
![]() |
foto dari selatan aloon aloon tulungagung |
Awalnya, Aloon-Aloon Tulungagung yang dulunya bernama Taman Kusuma Wicitra didirikan di Kalangbret. Namun, lokasi tersebut kemudian dipindahkan ke Ringinpitu. Sayangnya, pembangunan di sana terhenti karena tidak mendapatkan persetujuan. Ketidakpastian ini mendorong pihak terkait untuk melaporkan masalah tersebut kepada penguasa Mataram. Dari sana, mereka mendapatkan arahan untuk mendirikan pusat kota di wilayah Utara Wajak. Daerah ini dipilih karena memiliki sumber air yang melimpah. Sebagai solusi untuk mengelola sumber air tersebut, ditanamlah pohon beringin yang dibawa dari Mataram.
Pembangunan Aloon-Aloon berawal dari penggabungan wilayah Kabupaten dengan daerah Ketemanggungan. Hal ini membuat Bupati membutuhkan tempat tinggal yang kini dikenal sebagai Pendopo Kabupaten. Untuk mewujudkan hal tersebut, Bupati mencari nasihat dari KH. Abu Manshur di Tawangsari, seorang tokoh yang dikenal memiliki ilmu tinggi. KH. Abu Manshur pun setuju untuk membantu pembangunan Aloon-Aloon.
Pada masanya, Taman Kusuma Wicitra berfungsi sebagai sarana komunikasi antara pemimpin dan rakyatnya. Tempat ini menjadi lokasi utama pertemuan antara Bupati dan masyarakat. Dalam proses pembangunan, KH. Abu Manshur mencabut tujuh pohon beringin di Ringinpitu dan mencari kerbau putih sebagai bagian dari upaya simbolis. Selain itu, makhluk ghaib seperti Mbah Djigangdjojo dan Mbah Clutangdjojo, penjaga sumber mata air setempat, juga dipercaya ikut membantu pembangunan dengan mengumpulkan ijuk untuk keperluan tersebut.
Kerbau putih memiliki peran penting dalam proses pembangunan Aloon-Aloon. Tugasnya adalah menginjak-injak sumber mata air untuk menyumbat aliran air tersebut. Namun, akibat terus-menerus melakukan tugasnya tanpa henti, kerbau putih itu akhirnya mati. Untuk mencegah masalah serupa, dibuatlah saluran air yang mengalirkan air ke Sungai Jenes dan kemudian menuju Sungai Ngrowo. Setelah itu, sumber air besar tidak lagi muncul, dan pohon beringin dari Mataram ditanam di lokasi tersebut. Peristiwa ini menandai perubahan besar, menjadikan Tulungagung pusat pemerintahan yang subur, makmur, dan bebas dari rawa-rawa.
Itulah sejarah lokal Aloon-Aloon Tulungagung, yang sebelumnya dikenal sebagai Taman Kusuma Wicitra. Sayangnya, cerita ini mulai terlupakan oleh generasi muda. Kini, Aloon-Aloon menjadi simbol pemberdayaan dan pembangunan, berfungsi sebagai pusat kota Tulungagung yang ramai dan berkembang pesat.
Penulis : M Fari Duddin
Referensi : https://radartulungagung.jawapos.com/features/761709569/begini-sejarah-taman-kusuma-wicitra-sebelum-menjadi-aloon-aloon-tulungagung
Komentar
Posting Komentar